Berikut
adalah hukum-hukum tetap pemasaran yang dikemukakan Al Ries dan Jack Trout
dalam bukunya “The 22 Immutable Laws of Marketing” (1993):
1.
Hukum
Kepemimpinan
Lebih baik menjadi yang pertma
dari pada menjadi yang lebih baik. Kesuksesan
pemasaran – berlaku untuk setiap produk, merk, dan kategori - terletak pada
siapa yang pertama kali masuk dalam ingatan calon pelanggan.
2. Hukum Kategori
Jika anda tidak dapat menjadi
yang pertama dalam sebuah kategori, buatlah kategori baru yang menjadikan anda
yang pertama. Saat
kita meluncurkan suatu produk baru, pertanyaan awal yang harus diajukan
bukanlah bagaimana produk tersebut lebih baik dari produk lain dalam
persaingan, tetapi dalam kategori mana ia akan menjadi yang pertama.
3.
Hukum
Ingatan
Lebih baik jadi yang pertama
dalam ingatan atau fikiran dari pada menjadi yang pertama di tempat penjualan. Adalah penting menjadi yang pertama di
tempat penjualan manakala hal tersebut memberi kemungkinkan kita menjadi yang pertama
dalam ingatan.
4.
Hukum
Persepsi
Pemasaran bukanlah pertarungan
produk, melainkan pertarungan persepsi. Pemasaran
adalah manipulasi dan modifikasi dari persepsi. Hal yang tidak mudah untuk dapat
merubah ingatan
pelanggan, ia akan dapat menganggap dirinya benar karena pengalaman dalam suatu kategori produk. Persepsi sering diinterpretasikan sebagai kebenaran umum.
pelanggan, ia akan dapat menganggap dirinya benar karena pengalaman dalam suatu kategori produk. Persepsi sering diinterpretasikan sebagai kebenaran umum.
5.
Hukum
Fokus
Konsep yang paling kuat dalam
pemasaran adalah memiliki sepatah kata dalam ingatan calon pelanggan. Fokus pada satu kata sederhana dan
berorientasi pada manfaat adalah lebih baik dan efektif, tidak jadi soal betapa rumitnya
produk dan kebutuhan pasar.
6.
Hukum
Eksklusivitas
Dua perusahaan tidak dapat memiliki
kata yang sama dalam benak calon pelanggan.
Kita sulit mengubah pikiran pelanggan sekali pikirannya telah dibentuk. Seringnya
kita justru memperkuat posisi pesaing dengan membuat konsep mereka semakin
penting.
7.
Hukum
Tangga
Strategi yang digunakan
bergantung pada anak tangga yang anda tempati pada tangga produk dalam benak
konsumen. Para
calon pelanggan menggunakan suatu hirarki dalam fikirannya ketika mengambil
keputusan. Calon
pelanggan menggunakan tangga mereka saat memutuskan informasi mana yang akan
diterima dan ditolak. Ia hanya menerima data baru yang konsisten
dengan tangga produk dalam kategori itu dan mengabaikan data lainnya. Strategi
pemasaran harus berdasar pada seberapa cepat dapat memasuki fikiran calon
pelanggan dan bergantung posisi anak tangga yang kita tempati
8.
Hukum
Dualitas
Dalam jangka panjang, setiap pasar
menjadi ajang perlombaan antara dua kompetitor. Kompetisi seringnya berujung
pertarungan antara
dua pemain utama. Jika kita berada di tangga ketiga, tidak akan banyak kemajuan
dapat dibuat dengan keluar dan langsung menyerang kedua pesaing kuat di diatas
kita. Strategi jangka pendek bagaimana untuk menjadi yang kedua harus disusun
karena bukan tidak mungkin posisi ditangga kedua ditempati oleh banyak pemain selain
kita.
9.
Hukum
Lawan
Jika anda menduduki tempat
kedua, strategi anda ditentukan oleh merk teratas. Kekuatan perusahaan yang memimpin perlu
dianalisis untuk mengubah menjadi kelemahannya. Kekuatannya kita berikan kepada
calon pelanggan dengan hal sebaliknya. Tidak mencoba menjadi lebih baik, namun kita
berusaha tampil secara berbeda.
10. Hukum Pembagian
Seiring perjalanan waktu,
sebuah kategori akan terbagi dan menjadi dua kategori atau lebih. Peminpin pasar menamai setiap kategori
yang muncul dengan merk berbeda sebagai cara mempertahankan kekuasaannya.
11. Hukum Perspektif
Dampak pemasaran baru akan
terealisasi setelah melalui periode waktu tertentu. Tidak ada bukti bahwa pemberian kupon
menaikan penjualan untuk jangka panjang, sekali berhenti memberi kupon,
penjualan menurun.
12. Hukum Perluasan Lini
Ada tekanan yang tak
tertahankan untuk memperluas ekuitas merk. Lebih
baik kuat di bidang tertentu daripada lemah dimana-mana. Dalam jangka panjang
dan dengan hadirnya persaingan yang serius, perluasan lini hampir tidak pernah
berhasil. Tangga pertama dalam suatu kategori seringnya ditempati oleh merk
yang tidak mengalami perluasan lini.
13. Hukum Pengorbanan
Anda harus melepaskan sesuatu
untuk memperoleh sesuatu.
Lini produk, pasar sasaran, dan perunahanyang konstan adalah tiga hal yang
harus kita korbankan.
14. Hukum Atribut
Untuk setiap atribut, ada
atribut yang berlawanan dan efektif.
Mencari atribut yang
berlawanan adalah lebih baik dari sekedar mengetahui mana yang lebih baik untuk
kemudian melakukan hal yang serupa. Atribut berlawanan lebih memungkinkan kita
menarik keuntungan dari pemimpin pasar.
15. Hukum Keterusterangan
Bila anda mengakui segi negatif,
calon pelanggan akan memberikan anda segi positif. Berbanding terbalik dengan
pernyataan positif yang akan diragukan, pernyataan negatif tentang diri akan
diterima sebagai suatu kebenaran oleh calon pelanggan. Mereka akan membuka fikirannya
atas pernyataan negatif kita dan saat itulah secepatnya kita beralih ke segi
positif.
16. Hukum Ketunggalan
Dalam setiap situasi tertentu,
hanya satu tindakan yang akan membuahkan hasil-hasil substansial. Biasanya dalam satu tempat saja pesaing kita mudah
diserang. Dan tempat itulah yang harus kita jadikan focus penyerangan dari
seluruh kekuatan gerakan kita.
17. Hukum Ketidakpastian
Kecuali jika anda yang menyusun
rencana-rencana pesaing anda, anda tidak dapat meramalkan masa depan. Meski tidak dapat memprediksi masa
depan, kita dapat mengendalikan kecenderungannya. Dan dengan cara itulah kita
dapat mengambil keuntungan dari adanya perubahan. Kegagalan pemasaran terjadi
lebih merupakan akibat dari ketidakmampuan kita memprediksi reaksi kompetitif.
18. Hukum Kesuksesan
Kesuksesan sering membawa
keangkuhan, dan keangkuhan membawa kegagalan. Obyektifitas
menjadi kunci yang kita perlukan. Egoisme harus ditanggalkan, ia merupakan
musuh dari keberhasilan pemasaran.
19. Hukum Kegagalan
Kegagalan harus dapat
diantisipasi dan diterima.
Ketika kesalahan kita buat, maka kita hrus dapat mengakuinya dan segera
memperbaikinya.
20. Hukum Promosi Berlebihan
Situasi sesungguhnya sering
kali berlawanan dengan apa yang tampil dalam berita pers. Kita tidak membutuhkan promosi berlebihan
jika segala hal berjalan baik. Ketika hal itu kita butuhkan, berarti kita
sedang dalam kesulitan.
21. Hukum Akselerasi
Program sukses tidak dibentuk
atas dasar kegemaran, namun oleh kecenderungan. Kita harus meminimalisasi produk
berdasar kegemaran. Jangan pernah benar-benar memuaskan permintaan tersebut
jika ingin mempertahankan permintaan jangka panjang.
22. Hukum Sumber Daya
Tanpa pendanaan yang memadai,
suatu gagasan tidak akan dimulai.
Kita membutuhkan sumber daya – uang – untuk dapat memasukkan gagasan kita ke
dalam fikiran calon pelanggan. Demikian pun untuk dapat mempertahankannya.